MediAmpera.COM - Badan Penanggulangan Banjir Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Hari, pada Selasa16 Desember 2025, kembali mengeluarkan peringatan dan kewaspadaan terhadap Situasi dan Kondisi Piket SIAGA Potensi Bencana Hidrometeorologi 2025.
Berdasarkan laporan sIstem peringatan dini siaga banjir BPBD Kabupaten Batang Hari, dari laman istagram BPBD Batang Hari Provinsi Jambi, menyebutkan Pemantauan Alat Pengukur Ketinggian Air (APKA) Muara Bulian.
Berdasarkan Hasil Pantauan dan Pengamatan hari ini Selasa 16 Desember 2025 tersebut, bahwa fluktuasi Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Batang Hari masih pada posisi ambang normal, hujan deras disertai petir dan angin kencang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Kemungkinan potensi pohon tumbang akibat angin kencang berpotensi lebih besar. Longsornya tebing sungai dan jalan juga perlu menjadi kewaspadaan bersama.
Sekretaris BPBD Batang Hari, Syamral Lubis, kembali menghimbau kepada masyarakat terutama yang bertempat tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS).
"Masyarakat dihimbau agar waspada dan siaga, sehingga suatu ketika terjadi bencana dapat segera ditanggulangi dan memenimal dampak korban jiwa," ujar Syamral.
Fenomena air bah bersamaan dengan musim hujan, petir dan angin kencang yang berpotensi terjadinya musibah banjir, khususnya di Kabupaten Batang Hari, kata Syamral menambahkan.
Himbauan untuk warga di sekitar DAS Batang Hari, terkait perubahan musim dan cuaca di Kabupaten Batang Hari yang berjuluk Bumi Serentak Bak Regam ini, agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya daerah yang berisiko banjir, angin puting beliung, pohon tumbang, dan longsor tebing sungai.
Menurut pihak BPBD, terutama saat-saat terjadinya fenomena cuara ekstrem. Masyarakat dihimbau untuk mengupdate informasi cuaca dari laman istagram BPBD Batang Hari https://m.facebook.com/bpbdbatang.hari.35.
Tujuh daerah yang rawan banjir itu daerah yang diprediksi berpotensi bencana ada tujuh wilayah kecamatan dari delapan kecamatan. Seperti Kecamatan Bathin XXIV, Maro Sebo Ilir, Maro Sebo Ulu, Mersam, Muara Tembesi, Muara Bulian, dan Pemayung. Tujuh kecamatan dimaksud merupakan daerah pingiran Sungai Batang Hari.
Sedangkan untuk Kecamatan Bajubang kemungkinan besar yang terjadi bencana angin puting beliung dan pohon tumbang.***
Penulis : M Rasyid | Editor : MAS

0 Komentar