MediAmpera.COM - Pemerintah Kabupaten Batang Hari kini sedang melaksanakan program cetak sawah rakyat. Kontrak kerja cetak sawah di daerah ini mencapai ratusan hektar, persisnya mencapai 783,11 hektar, menyebar di tujuh kecamatan dalam Kabupaten Batang Hari.
Sayangnya
sampai saat ini, baru satu wilayah kecamatan yang sudah mulai menggarap cetak
sawah rakyat, di Kecamatan Muara Bulian.
Data luas lahan
cetak sawah per kecamatan seperti yang diungkapkan oleh seorang pegawai Dinas
Pertanian Batang Hari, untuk Kecamatan Batin XXIV luas lahan 225,78 hektar,
Kecamatan Muara Bulian seluas 198,48 hektar, Kecamatan Muaro Sebo Ilir seluas
30,79 hektar, Muaro Tembesi seluas 134, 27 hektar.
Kemudian Kecamatan
Mersam seluas 93,34 hektar. Maro Sebo
Ulu seluas 76, 15 hektar, Kecamatan Pemayung seluas 24,30 hektar.
“ Ya jumlah
keseluruhan ada 783,11 hektar. Bang sayo hanya menyampaikan data yang ado be,
dengan logat bahasa Batang hari, (Bang saya hanya menyampaikan data yang ada saja-red),”
kata pegawai Dinas Pertanian, yang enggan disebut namanya, di lapangan.
Lahan sawah
rakyat itu, kini sudah mulai dikerjakan menggunakan alat berat. Lahan tersebut
merupakan lahan sawah yang tidak terurus alias terlantar, bahkan sudah puluhan
tahun tidak pernah digarap. Salah satu penyebabnya karena sering terendam
banjir.
Para petani
yang nantinya akan mengarap lahan persawahan, mendapat bantuan benih padi sebagai
bagian dari intervensi teknis penanaman perdana.
Per hektar
sawah akan mendapatkan benih sebanyak 40 kg, total benih yang akan diterima masyarakat
petani sebanyak 31.324,4 kg.
Program unggulan
Program cetak
sawah rakyat ini, merupakan program unggulan Menteri Pertanian. Kedepan program
ini diharapkan akan mengukirkan sejarah baru Indonesia sebagai lumbung pangan
khususnya beras.
Kepala Bidang
Tanaman Pangan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Batang Hari,
Roma Uliana, dalam suatu kesempatan mengungkapkan, program cetak sawah rakyat
ini merupakan upaya Batang Hari mencapai swasembada pangan khususnya beras.
Seorang
petani, Maslan, ketika di lapangan mengungkapkan harapan dan optimisnya. Namun,
Maslan juga menyebutkan, apakah sudah benar diperhitungkan dan diundang tenaga
ahli, untuk mengkajinya sebelum program ini berjalan.
“Setahu saya,
daerah ini tadah hujan, hujan dua hari saja sudah banjir. Kenapa tidak
dibuatkan saluran irigasi terlebih dulu. Sehingga, airnya bisa di kendalikan,”
ungkap Maslan, sambil berseloroh, tapi dak apalah ada juga tempat mancing kalau
banjir.
Program cetak
sawah rakyat yang menjadi unggulan ini, sebaiknya benar-benar di analisis oleh
para tenaga ahli di bidang pertanian untuk mencari dan menentukan daerah
penerima manfaat.***
Penulis : Rasyid | Editor : MAS


0 Komentar