Breaking News

Tokoh Pers Jambi, Mursyid Sonsang Memang Luar Biasa Bicara Tentang Perjalanan JMSI

 

Mursyid Sonsang saat menyampaikan sambutan di Acara Pengukuhan Pengurusan Pusat JMSI di Jakarta | Dok Istimewa

MediAmpera.COM - Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jambi dua periode, Drs H Mursyid Sonsang, saat menghadiri pengukuhan Pengurusan Pusat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), berkesempatan naik podium dan berbicara banyak hal tentang perjalanan panjang JMSI.

Pengukuhan Pengurus Pusat JMSI itu berlangsung di Hall Dewan Pers, di Jakarta, Selasa, 25 November 2025, dipimpin langsung Ketua Umum JMSI, Dr. Teguh Santosa. 

Turut hadir dikesempatan itu, Ketua Dewan Pers Prof Komaruddin Hidayat, Ketua Dewan Pakar Dr. Hendry Ch Bangun, anggota Dewan Pembina JMSI serta seluruh Ketua JMSI Provinsi se Indonesia, termasuk Ketua Pengda Provinsi Jambi Maskun Sopwan dan Sekretaris, Ramadhani.

Selain itu, juga hadir Agus Sulistriyono CEO dari PT Promedia Teknologi Indonesia, Wakil Ketua Umum KADIN H. Andi Yuslim Patawari.

Mursyid Sonsang memang luar biasa, beliau merupakan salah satu tokoh pendiri JMSI Pusat, sempat menyampaikan perjalanan panjang hingga keberadaan JMSI diakui oleh Dewan Pers sebagai konstituen.  

Sebelum menyampaikan sambutan biasanya Mursyid Sonsang, pastimnya dengan gaya sedikit humor dan luput pula untuk berpantun, tak pelak pula suasana pun jadi riuh dn gelak tawa para hadirin.

Dia pun berseloroh, tidak lakunya sertifikat faktual yang dimiliki sebuah media untuk dijadikan contoh boroh (agunan) atau jaminan di sebuah bank. 

Selain tidak lakunya dijadikan boroh di bank. Ironisnya lagi, media-media yang memiliki sertifikat faktual dari Dewan Pers itu, tidak diprioritaskan dalam kerjasama di lembaga negara di pusat dan pemerintah daerah provinsi/kabupaten dan kota.

 “Saya mengusulkan kepada Dewan Pers, agar ada regulasi untuk memprioritaskan media yang terverifikasi factual, mendapatkan peluang kerjasama publikasi di lembaga Negara, baik di pusat dan pemerintah daerah,” jelas pemilik Kartu Pers Card Number One itu, seperti dilansir infojambi,com, 25 Nopember 2025.

Lebih lanjut Mursyid Sonsang menjelas, bahwa sebuah media untuk mendapat sertifikasi faktual dari Dewan Pers itu, sangat susah dan mengeluarkan biaya yang cukup besar. 

"Syarat verifikasi faktual itu bukanlah mudah, banyak sekali tahapan yang harus dilalui, mulai dari gaji UMR, BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan. Atas dasar ini baru bisa mendapatkan sertifikat dari Dewan Pers," ujar Mursyid. 

Sampai saat ini Mursyid Sonsang merupakan anggota Dewan Pembina JMSI Pusat optimistis kepengurusan kedua Dr. Teguh Santosa. Menurutnya, JMSI terus maju dan kompak. Apalagi dengan hadirnya Dr. Hendry Ch Bangun di struktur baru. 

Menurut Mursyid Sonsang, Dr. Hendry Ch Bangun, sudah memiliki pengalaman sebagai anggota Dewan Pers, Sekretaris Jenderal PWI Pusat dua periode, serta menjadi Ketua Umum PWI. Artinya, sudah begitu memahami bagaimana menjadikan JMSI ke depan membangun dan memperkuat ekosistem media yang sehat dan profesional. 

“JMSI memang yang terbaik, kekompakan selalu diutamakan. JMSI tidak boleh mati untuk mengabdi di NKRI,” kata alumni Lemhannas PPSA 2012 tersebut. 

Sebelum pengukuhan Sekretaris Jendral, Dr. Rahiman Dani membacakan satu persatu nama kepengurusan sesuai dari surat keputusan perubahan kepengurusan JMSI pusat. 

Ketua JMSI  Dr. Teguh Santosa, menegaskan, komitmennya dalam menjadikan JMSI sebagai perusahaan pers.

“Di JMSI anggotanya diberi bintang. Bintang satu berarti memiliki badan hukum, bintang dua sudah mulai melakukan pendataan ke Dewan Pers, bintang tiga berarti terverifikasi administrasi, dan bintang empat berarti terverifikasi faktual. Dari 900an anggota perusahaan pers, lebih setengahnya sudah bintang tiga dan empat. Kami akan terus melakukan pendataan,” papar Teguh Santosa.

Periode keduanya, Teguh bertekad terus membangun ekosistem media digital yang sehat, profesional, dan berintegritas. Di antaranya berkolaborasi dengan KADIN dan Promedia Teknologi Indonesia. 

“Konsep utama kita menjaga agar flatform digital kita ini dengan yang produktif, konstruktif dan positif. Jauh dari kebencian dan hoax. Kami percaya wartawan profesional bekerja di perusahaan profesional,” pungkas Dr. Teguh Santosa.***

0 Komentar

IKLAN

Type and hit Enter to search

Close