MediAmpera.COM
- Gubernur Jambi, Al Haris, berjanji akan menemui warga Kelurahan Aur Kenali,
Kota Jambi, dan Desa Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi, yang sedang
melakukan aksi demo menolak pembangunan stockpile oleh PT SAS.
Aksi
demonstrasi warga yang sengaja memblokir jalan Lintas Timur Sumatera, jalan
yang menghubungkan antara Provinsi Jambi dan Provinsi Riau itu, berlangsung
dari pagi hingga sore, Sabtu 13 September 2025.
Sejak
pagi, warga bergantian berorasi, minta Gubernur Jambi, Al Haris, datang
langsung menemui mereka di lokasi demo. Warga minta Gubernur Jambi hari ini
juga datang dan menyatakan untuk menghentikan pembangunan stockpile oleh PT
SAS.
Sebelumnya,
Asisten II Setda Provinsi Jambi, Johansyah, datang atas nama Pemerintah Provinsi
Jambi dengan niat baik menemui warga ingin menyampaikan pesan Gubernur Jambi,
tapi apa daya dia langsung diusir oleh warga,
karena yang diminta untuk datang itu Gubernur Jambi Al Haris.
Semula Johansyah
sempat diberikan kesempatan menyampaikan pesan Al Haris. Karena warga Kelurahan Aur Kenali Kota Jambi dan Desa
Mendalo Darat Muaro Jambi yang sudah sepakat menolak kehadiran stockpile di
wilayah mereka, tidak mau mendengarkan apa yang disampaikan Johansyah dan dia
pun putar balik.
Akhirnya
sekitar pukul 16.00 wib Sekda Kota Jambi, A Ridwan datang, dan tak lama
kemudian menyusul Sekda Provinsi Jambi H Sudirman, untuk menemui warga yang
sedang melakukan aksi tolak pembangunan stockpile oleh PT SAS dan anak usaha
RMKE Group.
Sekda
Provinsi Jambi, Sudirman bersama A Ridwan, di hadapan warga yang melakukan aksi
demonstrasi, pertama menyampaikan permohonan maaf Gubernur Jambi tidak bisa
hadir, karena itu dirinya dihadapan warga menyampaikan pesan bahwa Al Haris
berjanji mengadakan pertemuan di rumah dinas Wali Kota Jambi, Selasa 16
September 2025, pukul 14.00 wib.
Sudirman
dan A Ridwan akhirnya diminta untuk menandatangani surat pernyataan diatas
materai, sebagai salah satu poin untuk memfasilitasi warga menyelesaikan
tuntutan, agar pembangunan stockpile batu bara di Aur Kenali oleh PT Sinar
Anugerah Sukses (SAS) dihentikan.
Surat
pernyataan tersebut sengaja diberi judu “Surat Pernyataan Pemerintah Provinsi Jambi”.
Isinya ada tiga poin:
1.
Menghentikan Pembangunan Holing di pemukiman padat penduduk di
wilayah Aur Kenali , Mendalo Darat dan sekitarnya secara permanen.
2.
Menghentikan pembangunan stockpile PT SAS dan anak usaha RMKE Group di wilayah
Aur Kenali dan sekitar yang terdampak.
3.
Jika kewenangan untuk untuk menutup pembangunan PT SAS dan RMKE
tidak ada pada Sekda, maka Sekda harus memfasilitasipertemuan antara Gubernur ,
pihak perusahaan dengan rakyat dan pendampingnya, pada tanggal 16 September
2025 (hari Selasa).
Usai menandatangani surat pernyataan, Sudirman dan A Ridwan juga didesak menyegel tiga pintu gerbang proyek pembangunan jalan underpass yang sedang dikerjakan oleh PT SAS. Meski semula menolak tapi akhirnya Sudirman dan A Ridwan melakukan penyegelan.
Setelah
dilakukan penyegelan pintu gerbang proyek jalan PT SAS, tenda yang dirikan di
tengah Jalan Lintas Sumatera dibongkar, warga pun membubarkan diri. Selama aksi demo digelar berjalan damai tanpa ada kerusuhan dan sebagainya.
Begitu juga yang terjadi pada arus lalu lintas, entah berapa banyak kendaraan truk dan bus yang terjebak macet hampir seharian itu, diperbolehkan melanjutkan
perjalanan, baik yang datang arah Pekanbaru Riau maupun dari arah sebaliknya.
Warga
bersama Barisan Perjuangan Rakyat (BPR) dan WALHI Jambi, menyatakan proyek
tersebut ancaman nyata terhadap ruang hidup, kesehatan, dan keselamatan masyarakat
dan anak bangsa di masa depan.***
Reporter/Editor : MAS
0 Komentar