MediAmpera.COM - Jika sebagian masyarakat Kota Jambi ada yang mengatakan, bahwa objek wisata alam di daerah ini sangat kurang, memang benar juga. Bahkan yang ada justru banyak ditemui objek-objek wisata buatan, seperti Danau Sipin, Jambi Parades, Kampoeng Raja dan sebagainya.
Maka tak bisa dipungkiri, ketika datang musim liburan masyarakat Jambi, lebih memilih untuk berwisata ke luar Jambi, mengunjungi objek wisata di daerah tetangga, seperti ke Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung atau paling tidak ke Kabupaten Kerinci dan Merangin yang masih berada di wilayah Provinsi Jambi.
Tentunya bagi masyarakat Kota Jambi khususnya, yang tetap memanfaatkan waktu luangnya untuk rekreasi atau liburan akhir pekan bersama keluarga, tidak harus pergi ke luar kota.
Saat ini bisa mengunjungi wisata alam pantai pasir Aurduri, yang ada di Kelurahan Penyengat Rendah Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, persisnya di pinggiran Sungai Batanghari.
Keberadaannya memang tidak permanen sepanjang tahun, adanya hanya saat musim kemarau tiba, kira-kira berkisar di bulan Juni sampai September setiap tahunnya. Seperti pada tahun ini, sedang terjadi musim kemarau, seingga pantai pasir aurduri bisa dinikmati oleh masyarakat pengunjung dengan indahanya hamparan pasir disepanjang pantai , ditambah sejuknya semilir angin sungai Batanghari serta munculnya panorama sunset di waktu sore hari.
Masuk gratis : Masyarakat pengunjung yang datang dari manapun untuk masuk ke objek wisata pantai pasir Aurduri ini, bebas tanpa pungutan biaya. Hanya saja bagi pengunjung yang membawa kendaraan roda dua dan roda empat, diminta untuk membayar jasa parkir dibayar kepada petugas yang berada disekitar area parkiran. Besarnya jasa parkir untuk sepeda motor Rp 2000 dan mobil sebesar Rp 5000.
Untuk pungutan uang parkir ini, kata seorang petugas parkir yang enggan disebut namanya, menyebutkan, pihaknya hanya mengambil uang parkir kepada pengujung, pada hari minggu saja. Karena pengunjung yang datang cukup ramai dan membawa kendaraan, makanya kendaraannya harus benar-benar di jaga.
Peluang Usaha : Dalam rentang waktu sepanjang objek wisata pantai pasir Aurduri itu ada, masyarakat yang tinggal tak jauh dari kawasan pantai, tak ingin kesemapatan itu terlewatkan begitu saja, kondisi itu dimanfaatkan sebagai peluang usaha, meskipun hanya berjualan minuman dan makanan ringan.
Dipinggiran pantai tampak deretan lapak yang disediakan para pedagang. Mereka yang membuka lapak dan berjualan itu, sebagian besar adalah masyarakat setempat yang tinggal di sekitar kawasan pantai.
Di hari-hari biasa lapak dagangan mereka itu dibiarkan kosong tidak ada yang menggelar dagangan. Hanya di hari Minggu saja, dibuka dari siang dan tutup hingga malam, kata seorang pedagang yang juga tak mau disebut namanya, ditemui saat mendirikan lapak tempat berjualannya.
Antara Ya dan Tidak : Boleh dibilang pantai pasir Aurduri ini, satu-satunya asset wisata alam yang dimiliki Pemerintah Kota Jambi. Bahkan mungkin, selama ini Pemerintah Kota Jambi, sudah memiklirkan dan perhatian terhadap keberadaan Pantai Pasir Aurduri tersebut, bahkan mungkin anggarannya pun sudah dipersiapkan.
Sebaliknya, mungkin juga ada keraguan dan pertimbangan lain dalam pengelolaannya, sebab jika dikembangkan secara permanen dan utuh, minimal untuk sepanjang tahun, kondisi fisiknya pasti akan berubah, ketika musim banjir atau air sungai Batanghari naik, pantai yang tadinya terlihat indah, jadi hilang ditelan air sungai Batanghari.
Sehingga sampai hari ini, objek wisata pantai pasir Aurduri, di Kelurahan Penyengat Rendah itu, ya…ya begitu saja adanya. Ketika musim kemarau, pantai muncul terlihat indah dan banyak dikunjungi masyarakat yang datang dari mana-mana. Tapi, ketika datang musim banjir atau air sungai Batanghari naik, pantai tersebut lenyap ditelan air sungai Batanghari.***
Reporter/Editor : Asrori
0 Komentar