Breaking News

Antisipasi Karhutla, Korem 042/Gapu Gelar Apel Kesiapsiagaan Karhutla Tahun 2025

 

Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla, dipimpinan Gubernur Jambi, H. Al Haris.| foto: Penrem.

 
MediAmppera.COM - Komandan Korem 042/Gapu Brigjen TNI Heri Purwanto, ditunjuk selaku Dansatgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi Tahun 2025.
 
Penunjukkan Danrem 042/Gapu tersebut dilaksanakan pada Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla, dipimpinan Gubernur Jambi, H. Al Haris bertempat di lapangan Upacara Korem 042/Gapu Jl. Urip Sumoharjo Sipin Kota Jambi, Kamis,19 Juni 2025.
 
Apel ini digelar sebagai bentuk kesiapan seluruh unsur TNI-Polri, Pemerintah Daerah, BPBD, Manggala Agni, relawan serta stakeholder terkait lainnya, dalam menghadapi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Jambi.
 
Al Haris, menegas, dengan kondisi perubahan iklim saat ini perlu diwaspadai, agar Satgas Karhutla harus disiapkan dengan baik.
 
Saat ini, lahan hutan di Jambi menghadapi berbagai tantangan seperti deforestasi dan kebakaran hutan. Meskipun ada upaya pemulihan hutan yang dilakukan oleh masyarakat, laju deforestasi ( kegiatan penebangan kayu komersial dalam skala besar ) masih menjadi perhatian utama.
 
Kondisi lahan hutan Jambi saat ini:

Deforestasi: Jambi telah kehilangan sebagian besar tutupan hutannya dalam beberapa dekade terakhir. Pada tahun 2020, Jambi memiliki 1,61 juta hektar hutan alam. Namun, pada tahun 2024 terjadi kehilangan hutan alam seluas 10.100 hektar, setara dengan 7,51 juta ton emisi CO2. 
Kebakaran Hutan: Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi masalah berulang di Jambi. Pada tahun 2023, luas karhutla mencapai 335 hektar, dan pada tahun 2024, KKI Warsi mencatat luas karhutla mencapai 6.797 hektar. 
Perubahan Fungsi Lahan: Banyak hutan yang beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit dan area penggunaan lain. 
Pengelolaan Hutan oleh Masyarakat: Ada upaya pemulihan hutan yang dilakukan oleh masyarakat, namun perlu dukungan lebih lanjut untuk mencapai hasil yang optimal. 
Proyek Pangan dan Energi: Sebanyak 475.000 hektar kawasan hutan di Jambi, direncanakan menjadi proyek pangan dan energi, yang berpotensi meningkatkan tekanan pada tutupan hutan yang tersisa. 
Pertambangan Ilegal: Aktivitas pertambangan emas ilegal juga menjadi penyebab kerusakan hutan dan lahan, terutama di daerah sempadan sungai. 
 
Penyebab Deforestasi dan Karhutla:

Pertama: Perubahan fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit dan area penggunaan lain. 
Kedua : Izin konsesi untuk pemanfaatan hasil hutan alam dan industri. 
Ketiga : Aktivitas pertambangan ilegal di daerah sempadan sungai. 
Keempat : Kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam (seperti El Nino) dan aktivitas manusia. 
Kelima : Tata kelola gambut yang belum maksimal, yang menyebabkan kebakaran lahan gambut lebih mudah terjadi.
 
Harapan dan Tantangan:

Meskipun laju deforestasi masih tinggi, ada harapan untuk pemulihan hutan melalui pengelolaan yang melibatkan masyarakat. Peningkatan dukungan pada program perhutanan sosial menjadi kunci penting dalam pemulihan hutan.
Kemudian perlu upaya lebih lanjut untuk mencegah dan menindak tegas pelaku pembukaan lahan illegal, yang dapat mengancam terjadinya bencana hidrologi.
Perlu transparansi data terkait Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit, dan pengelolaan hutan. Pemerintah, petani, dan perusahaan perlu bekerja sama, untuk mendukung praktik kelapa sawit yang berkelanjutan.***
 
Sumber : Penrem | Editor: MAS
 

0 Komentar

IKLAN

Type and hit Enter to search

Close