MediAmpera.COM - Asian Agri kembali menunjukkan
komitmennya dalam mendukung kemajuan petani kelapa sawit Indonesia, melalui
penggunaan bibit unggul Topaz, yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas
kebun kelapa sawit, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani sawit secara
berkelanjutan.
Komitmen itu
disampaikan dalam acara Silaturahmi bersama media yang digelar di Jambi, Selasa
25 Aril 2025, di Hotel Aston Jambi.
“Silaturahmi
ini memiliki makna yang sangat penting bagi kami, karena media dan perusahaan
saling mendukung dalam ekosistem dunia usaha. Sinergi antara keduanya merupakan
kunci bagi kemajuan dan keberlanjutan,“ ujar Manager Social, Security and License
Asian Agri Wilayah Jambi, Liharman Purba.
Liharman
Purba pihaknya berharap, acara ini dapat semakin mempererat serta mengembangkan
hubungan baik yang telah terjalin selama ini.
Pada
kesempatan ini, kata Lihaman Purba, juga ingin menjelaskan peran Asian Agri
dalam mendukung industri kelapa sawit nasional melalui inovasi bibit unggul
Topaz. Selain itu, turut mengundang dua petani kelapa sawit pengguna bibit
Topaz, untuk berbagi pengalaman mereka.
Salah satu
petani plasma binaan Asian Agri, Zulkifli Sihombing, yang berlokasi di
Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, turut hadir dan
membagikan pengalamannya dalam menggunakan bibit unggul Topaz.
“Saya mulai
bermitra sejak tahun 2011, mengikuti program peremajaan sawit rakyat. Dengan
menggunakan bibit Topaz, produksi sawit saya pada tahun pertama, menghasilkan
(TM1) sudah mencapai 20 ton/ ha/thn,” ungkapnya.
Lebih lanjut,
Sihombing menjelaskan, keberhasilan itu tidak lepas dari dukungan Asian Agri
yang tidak hanya menyediakan bibit unggul, tapi juga memberikan pendampingan
secara intensif.
“Asian Agri
mendampingi kami mulai dari teknis pengelolaan kebun, hingga manajemen keuangan
dan saat ini kebun sawit milik saya mampu menghasilkan hingga 32 ton/ha/ bln,”
ujar Sihombing menambahkan.
“Ini adalah
hasil nyata yang saya alami sendiri, bukan sekadar cerita. Bibit sawit unggul
Topaz ini memang benar-benar unggul, dan kalau dikelola dengan baik, hasilnya
sangat memuaskan, bahkan saat puncak produksinya, kebun kelapa sawit saya dapat
mencapai rata-rata 3 ton/ha/bulan, papar Sihombing.
Dari hasil
Topaz yang demikian luar biasa itu, kata Sihombing lagi, Alhamdulillah saya
berhasil mengembangkan usaha. Perlahan, saya mampu memiliki armada
pengangkutan, bengkel, supermarket, dan hotel. Saking bersyukurnya saya dengan
hasil Topaz, maka seluruh unit usaha tersebut saya beri nama Merlung Topaz,
karena areal saya berada di Merlung dan saya bisa membangun ini semua berkat produksi
Topaz yang melimpah.
Selain
Sihombing, petani kelapa sawit lain yang menggunakan Topaz sejak tahun 201, adalah Andika Candra yang berlokasi Kabupaten
Sarolangun, Jambi.
Sejak
menggunakan Topaz 1, yang memiliki karakteristik buah berwarna orange, bahwa
tidak ada perbedaan dalam hasil produktivitas dibandingkan penggunaan varietas
Topaz lain yang berbuah merah.
Andika Candra
menjelaskan, panen perdana maupun produksinya sama saja, baik buah orange
maupun buah merah. Dan untuk penjualan, tidak ada masalah. Pabrik Kelapa Sawit
tetap menerima buah orange seperti menerima buah merah, tanpa perbedaan. Kalau
berkebun itu yang penting panen perdana cepat dan produksinya maksimal. Ini hanya
bisa dibuktikan oleh Topaz, katanya.
Selain itu,
Andika telah melakukan panen perdana tanaman kelapa sawit usia 22 bulan, dengan
hasil mencapai 15,5 ton/ha pada TM1 dengan luasan 2,9 ha. Hasil yang jauh lebih
cepat dan produktif dibandingkan dengan saat menanam menggunakan bibit palsu.
Sementara
itu, Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto, menjelaskan,Topaz
adalah hasil penelitian lebih dari 25 tahun.
"Kami
mengembangkan Topaz, untuk menghasilkan tanaman dengan produktivitas tinggi,
ketahanan terhadap penyakit, serta adaptif di berbagai kondisi lahan. Topaz
mampu memberikan hasil Tandan Buah Segar (TBS) berkualitas tinggi dengan
rendemen minyak sawit optimal," papar Yopy.
Tidak hanya
menyediakan bibit, Asian Agri, juga aktif melakukan pendampingan kepada petani,
mulai dari tahapan pembibitan hingga panen.
"Kami
ingin petani binaan kami sukses. Keberhasilan petani adalah keberhasilan kami
juga," tambah Yopy.
Dengan
dukungan bibit unggul dan kemitraan berkelanjutan, Asian Agri, melalui Topaz
berkomitmen meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani sawit,
sekaligus mendorong pertumbuhan sektor kelapa sawit yang berkelanjutan di
Indonesia.
Melalui
inovasi dan kolaborasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan, perusahaan
percaya bahwa keberhasilan jangka panjang lahir dari kemitraan yang kuat,
sebagaimana tercermin dalam slogan Bermitra Lebih Baik.
Saat ini, terdapat lebih dari satu juta hektar lahan yang ditanami bibit Topaz, mulai dari Indonesia hingga ke luar negeri seperti Afrika, Filipina, India, dan Guatemala.
Bagi petani yang ingin memastikan mendapatkan kecambah Topaz asli, dapat menghubungi hotline resmi Topaz di 0823-1177-4500 atau email ke topaz@asianagri.com. Pembelian dilakukan hanya melalui rekening resmi PT Tunggal Yunus Estate di Bank Panin.
Sekilas Tentang Asian Agri
Asian Agri didirikan
tahun 1979, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kelapa sawit
terkemuka di Indonesia. Telah mengelola lebih dari 100 ribu hektare perkebunan
kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20 ribu orang.
Sebagai
pelopor Program Inti Perkebunan Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans) bersama
pemerintah Indonesia, Asian Agri telah bermitra dengan 30 ribu petani plasma,
di Riau dan Jambi.
Kemudian secara
kolektif mengelola 60 ribu hektare perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini juga
menjalin kemitraan dengan petani swadaya, untuk meningkatkan kesejahteraan
mereka dan mendorong pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat.
Lewat
komitmen terhadap praktik berkelanjutan, Asian Agri, menjunjung tinggi
kebijakan tanpa pembakaran dan menerapkan praktik-praktik terbaik perkebunan,
untuk membantu petani plasma meningkatkan produktivitas, hasil panen, dan
ketertelusuran rantai pasok, serta mendukung perjalanan mereka menuju
sertifikasi.
Pabrik Asian
Agri memanfaatkan teknologi canggih dan energi hijau yang dihasilkan sendiri
untuk meminimalkan emisi gas rumah kaca.
Perkebunan
Asian Agri, serta perkebunan petani plasma, sepenuhnya bersertifikat Roundtable
on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability & Carbon
Certification (ISCC), yang menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap
produksi minyak sawit yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.***
0 Komentar