MediAmpera.COM - Usaha pihak PT Sinar Anugrah Sukses (SAS) yang bakal mendirikan dan mengelola StockpileBatubara di pinggir jalan lintas Jambi-Pekanbaru itu, sepertinya masih terus kekeh akan dilakukan, meskipun sejak awal sudah mendapat penolakkan dari masyarakat.
Persisnya lokasi tempat penyimpanan sementara batubara (stockpile) itu, berada di kawasan (Aurduri) Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi
Tim terpadu Pemerintah Kota Jambi, sudah pernah turun langsung mengecek ke lokasi rencana pembangunan stockopile batu bara, Kamis 27 Juli 2023 lalu.
Masalah pendirian stockpile ini kembali mencuat, setelah Pj Walikota Jambi, Sri Purwaningsih, menyatakan, bahwa PT SAS yang akan mengelola stockpile Batubara di Kawasan Aurduri itu, berkirim surat lagi minta supaya diberikan perizinan.
Pernyataan Pj Walikota Jambi itu, disampaikan pada forum silaturahmi bersama Walikota Jambi dan Wakil Walikota Jambi terpilih periode 2024-2029, H. Maulana MKM beserta istri danDiza Hazra Aljosha, di Rumah Dinas Walikota Jambi, Senin malam 10 Februari 2025.
Turut hadir dikesempatan itu, Sekda Kota Jambi A Ridwan serta jajaran sejumlah pejabat Pemkot Jambi lainnya.
Pj Wali
Kota Jambi Sri Purwaningsih, menyoroti sejumlah isu strategis, salah satunya adalah
perizinan Stockpile Batubara di kawasan Aurduri, Telanaipura Kota Jambi. Dia
menegaskan, permohonan izin dari PT SAS tidak dapat dikabulkan.
"Saya
sudah bilang dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, suratnya sudah kami siapkan, tapi tidak untuk
dikirim sekarang. Sepanjang RT-RW (Rencana Tata Ruang Wilayah) menyebutkan,
bahwa lokasi itu untuk pemukiman dan pertanian, maka tidak ada ruang untuk
Stockpile di sana," tegasnya.
Sri Purwaningsih
juga mengingatkan, aturan tata ruang harus dipatuhi untuk menjaga keseimbangan
lingkungan dan kenyamanan warga di sekitar kawasan itu.
Selain
Stockpile, Sri Purwaningsih menyinggung persoalan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
Kota Jambi. Menurutnya, bahwa Kota Jambi masih kekurangan sekitar 15 persen RTH
dari total luas wilayah yang seharusnya tersedia.
"Beberapa lahan terus digerus untuk pembangunan perumahan,
sementara kita masih kekurangan 15 persen RTH. Tantangan kita ke depan adalah
bagaimana menambah ruang terbuka hijau dan menjaga yang sudah ada," papar
Sri Purwaningsih.
Sebetulnya, Pj Walikota Jambi ini, lebih menyarankan agar
pengembang perumahan fokus pada pembangunan hunian vertikal dibanding rumah
tapak untuk mengurangi alih fungsi lahan secara masif.
Di sisi lain Sri Purwaningsih, juga menyoroti keberadaan
intake PDAM Tirta Mayang di wilayah Aurduri. Menurutnya, intake tersebut harus
dijaga agar pasokan air bersih untuk masyarakat Kota jambi tidak tercemar
limbah dan debu Batubara.
"Intake PDAM Tirta Mayang di sana harus dilindungi.
Air yang mengalir ke masyarakat harus tetap terjaga kualitasnya,"
tegasnya.***
Berbagai sumber
0 Komentar